Perusahaan adalah suatu
system fisik yang menggunakan suatu system Konseptual Sistem Fisik Perusahaan
adalah : system lingkaran Tertutup dalam artian kata dikendalikan oleh
manajemen menggunakan informasi umpan balik untuk meyakinkan bahwa tujuan
tujuan suatu perusahaan itu tercapai. Perusahaan mengambil sumberdaya dari
lingkungannnya kemudian mengubah sumber daya tersebut menjadi barang dan jasa
kemudian mengembalikannya kepada lingkunganya. “Lingkungan merupakan alasan
utama dari suatu perusahaan “ Perusahaan melihat perlunya penyediaan barang dan
jasa untuk kebutuhan lingkungan tertentu dan menanamkan modalnya sehingga
perusahaan melaksanakan aktivitasnya.
Untuk menghasilkan
barang siap konsumsi, perusahaan memerlukan bahan – bahan dan faktor pendukung
lainnya, seperti bahan baku, bahan pembantu, peralatan dan tenaga kerja. Untuk
memperoleh bahan baku dan bahan pembantu serta tenaga kerja dikeluarkan
sejumlah biaya yang disebut biaya produksi.
Hasil dari kegiatan produksi
adalah barang atau jasa, barang atau jasa inilah yang akan dijual untuk
memperoleh kembali biaya yang dikeluarkan. Jika hasil penjualan barang atau
jasa lebih besar dari biaya yang dikeluarkan maka perusahaan tersebut
memperoleh keuntungan dan sebalik jika hasil jumlah hasil penjualan barang atau
jasa lebih kecil dari jumlah biaya yang dikeluarkan maka perusaahaan tersebut
akan mengalami kerugian. Dengan demikian dalam menghasilkan barang perusahaan
menggabungkan beberapa faktor produksi untuk mencapi tujuan yaitu keuntungan.
Perusahaan merupakan
kesatuan teknis yang bertujuan menghasilkan barang atau jasa. Perusahaan juga
disebut tempat berlangsungnya proses produksi yang menggabungkan faktor –
faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Perusahaan merupakan alat
dari badan usaha untuk mencapai tujuan yaitu mencari keuntungan. Orang atau
lembaga yang melakukan usaha pada perusahaan disebut pengusaha, para pengusaha
berusaha dibidang usaha yang beragam.
KEUNGGULAN
KOMPETITIF
Perusahaan
tidak akan pernah berhenti menghadapi permasalahan di dalam dan di luar
perusahaan. Permasalahan di dalam menyangkut aspek retrukturisasi organisasi
perusahaan, akuisisi, dan merger serta aliansi strategik. Dalam aspek yang
lebih operasional menyangkut manajemen finansial, produksi, pemasaran,
manajemen administrasi dan manajemen sumberdaya manusia. Sementara itu masalah
eksternal ditandai oleh aktifitas ekonomi pasar sedemikian dinamisnya seperti
tuntutan pelanggan terhadap mutu dan keamanan produk, fluktuasi harga input dan
output, ekspansi pasar perusahaan lain, teknologi dan
pesaing. Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan
harus menghadapi tantangan bahkan tekanan-tekanan
internal dan eksternal itu. Salah satu pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan
potensi sumberdaya yang
ada.
Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi
strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari
investasi yang dilakukan. Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu
dimiliki perusahaan untuk meraih keunggulan kompetitif yaitu adanya
nilai pandang pelanggan dan keunikan produk.
Sudut
Pandang Nilai Pelanggan.
Keunggulan
kompetitif akan terjadi apabila terdapat pandangan pelanggan bahwa mereka memperoleh
nilai tertentu dari transaksi ekonomi dengan perusahaan tersebut. Untuk itu
syaratnya adalah semua karyawan perusahaan harus fokus pada kebutuhan dan
harapan pelanggan. Hal demikian baru terwujud ketika pelanggan dilibatkan dalam
merancang proses memproduksi barang dan atau jasa serta didorong membantu
perusahaan merancang sistem Manajemen SDM yang akan mempercepat pengiriman
barang dan jasa yang diinginkan pelanggan.
Sudut
Keunikan.
Keunikan dicirikan
oleh barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan tidak dapat mudah ditiru oleh
pesaing.
Ciri-ciri Keunikan
- Kemampuan finansial dan ekonomis.
- Kemampuan menciptakan produk strategik.
- Kemampuan teknologi dan proses.
- Kemampuan keorganisasian
PERENCANAAN
STRATEGI PERUSAHAAN
Perencanaan strategis
adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau
arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk
modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik
analisis bisnis dapat digunakan dalam proses ini, termasuk analisis SWOT
(Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic,
Social, Technological), atau STEER (Socio-cultural, Technological, Economic,
Ecological, Regulatory).
Konsep
Corporate Planning Dan Strategic Management
Rencana strategis
perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh,
memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya
dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai
kemungkinan keadaan lingkungan.
Tahap
Perkembangan Konsep
Tahap
1
Anggaran dan pengawasan
keuangan. Tahap ini menggunakan anggaran sebagai alat perencanaan dan
pengendalian. Tindakan manajerial didasarkan pada proyeksi jangka pendek dan
berorientasi pada fungsi bisnis, dengan asumsi lingkungan stabil.
Tahap
2
Perencanaan jangka panjang.
Tahap
3
Perencanaan
strategi bisnis. Perhatian manajemen beralih dari fungsi internal perusahaan
(fungsi produksi) ke lingkungan eksternal perusahaan (fungsi pemasaran).
Akibatnya berkembang diversifikasi usaha, ada segmentasi usaha, unit usaha
otonom yang disebut satuan strategis bisnis (strategic business unit, SBU).
Tahap
4
Perencanaan
strategis perusahaan. Ini diperlukan untuk mengurangi konflik internal. Perencanaan
strategis yang terpadu ini bersifat administratif.
Tahap
5
Manajemen
strategis. Perencanaan strategis diintegrasikan bukan hanya dalam sub-sistem
administrasi semata, melainkan pula berbagai sub-sistem dalam proses manajemen
lainnya, seperti struktur organisasi, informasi, SDM yang membentuk budaya
perusahaan secara menyeluruh. Penyatuan berbagai subsistem infrastruktur
manajerial dan pembentukan budaya perusahaan inilah yang disusun, dikembangkan
dan diarahkan dalam manajemen strategis.
Manfaat
Dan Peranan Rencana Strategis
- Menentukan batasan usaha/bisnis. Memilih fokus bidang usaha yang akan dikembangkan yang didasarkan pada semua lapisan manajemen.
- Memberikan arah perusahaan. Menentuan batasan usaha dan arah perusahaan merupakan dua sisi dari satu mata uang yang sama yang mendasari atau dihasilkan. Kedua hal itu merupakan dasar penyusunan prioritas tindakan dan kebijakan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan.
- Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan. Rencana strategis menunjang pengarahan dan pembentukan budaya perusahaan lewat proses interaksi, tawar-menawar, atau komunikasi timbal-balik.
- Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai.
- Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi.
- Memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran tahunan.
Pendekatan
Atau Metode Penyusunan Rencana Strategis
Pendekatan
ini dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok berdasarkan lingkup dan titik
bahasan di satu pihak dan penekanan pada proses atau hasil di lain pihak. Pada
pengelompokan pertama, menurut Porter, terdapat pendekatan klasik berhadapan
dengan pendekatan non-klasik. Kemudian, pada kelompok kedua terdapat pendekatan
keperilakuan berhadapan dengan pendekatan administratif.
Pendekatan
Klasik
Pendekatan
klasik diperkenalkan oleh Porter untuk membedakan umum dengan pendekatannya
sendiri. Dalam analisis lingkungan dimasukkan semua faktor lingkungan usaha,
baik yang langsung maupun tidak langsung, sehingga bersifat global. Pendekatan
ini relatif mudah karena dua hal: informasi yang disyaratkan bersifat global
dan teknik yang digunakan sederhana.
Pendekatan
Non-Klasik
Pendekatan
non-klasik atau pendekatan Porter ini menitikberatkan pada analisis posisi
persaingan, sehingga hanya lingkungan langsung perusahaan yang relevan.
Pendekatan ini mensyaratkan informasi yang cukup tentang pihak dalam lingkungan
persaingan tersebut. Hasilnya spesifik tentang strategi perusahaan yang
dipilih.
Pendekatan
Administratif
Fokus
pendekatan ini adalah dokumen resmi rencana strategis yang memenuhi syarat yang
berisi arah dan strategi perusahaan. Pendekatan ini kurang memperhatikan faktor
komitmen dan berbagai tingkat dan bidang manajemen.
Pendekatan
Keperilakuan
Bertentangan
dengan pendekatan administratif. Penekanan pendekatan ini adalah manfaat utama
dari suatu rencana strategis bukan pada hasil berupa dokumen resmi, melainkan
pada komitmen, kesepakatan, tingkah laku yang dihasilkan dari proses penyusunan
dokumen.
Tahap
Dan Kerangka Penyusunan Rencana Strategis
- Perumusan misi perusahaan;
- Analisis keunggulan, kelemahan, kesempatan dan ancaman (SWOT);
- Penentuan arah, sasaran dan strategi;
- Identifikasi program dan proyeksi keuangan.
Manajemen
Strategis, Kebijakan Bisnis, Dan Perencanaan Strategis
Menurut
Wheelen dan Hunger (1987) manajemen strategis adalah himpunan dari putusan dan
tindakan manajerial yang menentukan performansi badan usaha dalam jangka
panjang. MS mencakup perumusan, implementasi, dan evaluasi atau pengendalian
strategi. Dengan demikian, studi mengenai manajemen strategi menitikberatkan
pada kegiatan untuk memantau dan mengevaluasi peluang dan kendala lingkungan,
di samping kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dalam hal ini, perencanaan
strategis merupakan bagian dari MS, karena tidak mencakup implementasi, evaluasi,
dan pengendalian strategi, melainkan hanya mencakup perumusan strategi.
Di
pihak lain, kebijakan bisnis merupakan studi yang sifatnya integratif dan
komprehensif karena lebih cenderung melihat ke dalam perusahaan, dengan
menitikberatkan pada masalah efisiensi atas utilitas sumber daya yang dimiliki
perusahaan. Dengan demikian, kebijakan bisnis memfokuskan pada perumusan
pedoman umum yang memungkinkan pencapaian yang lebih baik atas misi dan tujuan
perusahaan. Jadi, dalam manajemen strategis tercakup juga kebijakan bisnis,
tetapi dengan penekanan yang lebih besar pada aspek lingkungan dan strategi.
Evolusi
Dari Manajemen Strategi
Menurut
Gluck, Kaufman dan Walleck (1982), ada empat fase evolusi manajemen strategis:
Tahap
I
Basic
Financial Planning: mengupayakan pengendalian operasional dan manajerial yang
baik dengan menggunakan anggaran sebagai instrumennya.
Tahap
II
Forecast-based
planning: mengupayakan sistem perencanaan yang lebih efektif untuk mencapai
pertumbuhan perusahaan, dengan memperkirakan keadaan masa depan untuk waktu
yang lebih lama.
Tahap III
Externally oriented
planning: mengupayakan peningkatan kepekaan terhadap pasar dan persaingan
dengan cara mencoba untuk berpikir strategis.
Tahap
IV
Strategic management:
mengupayakan untuk mengatur semua sumberdaya yang ada untuk mengembangkan daya
saing dan membantuk menciptakan masa depan.
Hax dan Majluf (1984), evolusi manajemen strategis
terdiri dari lima tingkatan:
- Bugeting and financial control dengan anggaran sebagai instrumen;
- Long range planning;
- Businees strategic planning;
- Corporate strategic planning: perencanaan jangka panjang terpadu.
- Strategic management.
Model
Proses Manajemen Strategis
Hax dan Majluf (1984)
membedakan dua macam proses manajemen strategis, yaitu tingkat unit usaha
(business) dan badan usaha (corporate).
Business Strategic
Planning:
- Misi unit usaha.
- Perumusan strategi usaha dan program menyeluruh.
- Perumusan dan evaluasi program khusus.
- Alokasi sumberdaya dan pengukuran kinerja untuk pengendalian manajemen.
- Penganggaran tingkat unit usaha.
- Pengesahan penganggaran dari dana strategis dan operasional.
Corporate
Strategic Planning:
- Visi badan usaha.
- Postur strategis dan pedoman perencanaan.
- Misi unit usaha.
- Perumusan strategi dan program kerja menyeluruh.
- Perumusan strategi fungsional.
- Konsolidasi atas strategi unit usaha dan strategi fungsional.
- Penentuan dan evaluasi program kerja khusus unit usaha.
- Penentuan dan evaluasi program kerja khusus fungsional.
- Alokasi sumberdaya dan penentuan pengukuran kinerja.
- Penganggaran tingkat unit usaha.
- Penganggaran tingkat fungsional.
- Konsolisasi penganggaran dan pengesahan dana strategis dan operasional.
Model perencanaan strategis menurut Pearce II dan
Robinson (1988) tidak membedakan antara perencanaan strategis untuk unit usaha
dan badan usaha.
- Company mission.
- Company profile.
- External environment.
- Strategic analysis and choice.
- Long term objective.
- Grand strategy (rencana kegiatan utama dan komprehensif).
- Annual objectives
- Functional strategies.
- Policies
KONSEP
MANAJEMEN SUMBER DAYA INFORMASI
Memandang informasi sebagai suatu sumber daya
bukanlah sesuatu yang baru. Yang terjadi pada dekade yang lalu adalah kesadaran
bahwa sumber daya informasi jauh melampaui informasi itu sendiri. Topik-topik
yand didiskusikan pada bab ini membentuk dasar untuk mengelola semua sumber
daya informasi. Manajemen sumber daya informasi (information resources
management), atau IRM, adalah aktivitas yang dijalankan oleh manajer pada semua
tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh dan
mengelola sumber daya informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
pemakai.
Elemen-elemen
IRM yang Diperlukan
Walau
seorang peakai individu dapat mempraktekkan IRM, pendekatan paling efektif bagi
perusahaan adalah mengembangkan suatu rencana formal yang harus diikuti setiap
orang. Agar suatu perusahaan dapat mencapai IRM secara penuh, perlu ada satu
set kondisi tertentu. Kondisi-kondisi tersebut meliputi:
- Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumber daya informasi yang unggul. Para eksekutif perusahaan dan manajer lain yang terlibat dalam perencanaan strategis memahami bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan atas para pesaingnya dengan mengelola arus informasi.
- Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama. Struktur organisasi mencerminkan bahwa jasa informasi sama pentingnya dengan area bisnis utama lain, seperti keuangan dan pemasaran.
- Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak. CIO memberi kontribusi, jika memungkinkan, pada pemecahan masalah yang mempengaruhi seluruh operasi penambahan, bukan hanya operasi jasa informasi. Kesadaran ini paling mudah ditunjukkan dengan menyertakan CIO dalam komite eksekutif.
- Perhatian pada sumber daya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis. Saat para eksekutif terlibat dalam perencanaan strategis untuk perusahaan mereka memperhatikan sumber daya informasi yang dibutuhakan untuk mencapai tujuan strategis.
- Rencanan strategis formal untuk sumber daya informasi. Terdapat suatu rencanan formal untuk memperoleh dan mengelola sumber daya informasi. Sumber daya itu harus mencakup yang berada pada area pemakai maupun jasa informasi.
- Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing. Rencana strategis sumber daya informasi membahas cara membuat sumber daya informasi tersedia bagi para pemakai akhir, sambil tetap mempertahaankan pengendalian atas sumber daya tersebu.
Sumberdaya
Informasi
Sumberdaya
informasi terdiri dari: perangkat keras komputer, perangkat lunak komputer,
para spesialis informasi, pemakai, fasilitas, database, dan informasi.
Perusahaan harus mengelola sumberdaya tersebut untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Untuk itu perlu manajer khusus yang mengelola jasa informasi.
Selama ini ada beberapa istilah yang lazim dikenal. Misalnya CEO (Chief
Executive Officer) adalah orang yang memiliki pengaruh paling kuat dalam
operasi perusahaan, dan umumnya memiliki jabatan direktur utama atau ketua
dewan direksi. Beberapa istilah lain adalah CFO (Chief Financial Officer) dan
COO (Chief Operating Officer). Untuk manajer jasa informasi dikenal istilah CIO
(Chief Information Officer) yaitu manajer jasa informasi yang menyumbangkan
keahlian manajerialnya bukan saja untuk memecahkan masalah yang berkaitan
dengan sumberdaya informasi, tetapi juga area operasi perusahaan lainnya.
Seorang manajer jasa informasi dapat berperan
sebagai chief information officer dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
- Sediakan waktu untuk pelatihan bisnis, selain teknologinya.
- Buat kemitraan dengan unit-unit bisnis dan line management; jangan menunggu hingga diundang.
- Fokuskan pada perbaikan proses dasar bisnis.
- Jelaskan biaya-biaya IS dalam istilah-istilah bisnis.
- Bangun kepercayaan dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan.
- Jangan bersifat defensive
Mencapai
Keunggulan Kompetitif dengan Teknologi Informasi
Banyak
cara untuk mencapai keunggulan kompetitif, diantaranya: menyediakan barang dan
jasa dengan harga murah, menyediakan barang dan jasa lebih baik daripada
pesaing dan memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu. Pada bidang
komputer, “keunggulan kompetitif” mengacu pada penggunaan informasi untuk
mendapatkan “leverage” di pasaran. Artinya, perusahaan tidak selamanya
mengandalkan pada sumberdaya fisik, tetapi pada sumber daya konseptual yang
unggul – data dan informasi yang dapat digunakan sama baiknya.
Beberapa
perusahaan telah mendapatkan publikasi yang luas karena menggunakan informasi
untuk mencapai keunggulan kompetitif. Diantaranya : American Airlines dengan
sistem pemesanan penerbangan “Sabre”; American Hospital Supply dengan jaringan
EDI (Electronic Data Interchange); dan Mc Kesson Drug dengan sistem
distribusinya yang disebut Economost.
Ada 3 pokok penting mengenai 3 contoh keunggulan
kompetitif di atas :
- Tidak satupun perusahaan di atas yang puas hanya mengandalkan sumberdaya fisik untuk menjadi pesaing yang tangguh.
- Tidak ada aplikasi komputer inovatif yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan secara terus menerus.
- Ketiga perusahaan tersebut memusatkan sumberdaya informasi mereka pada para pelanggannya.
Sistem
Informasi didalam Organisasi
Sistem
informasi akuntansi (SIA) adalah merupakan suatu aplikasi yang dapat membantu
pengolahan data dengan volume yang tinggi, meliputi empat tugas utama, yaitu:
pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data dan penyimpanan dokumen.
Informasi digunakan oleh pemakai di dalam maupun luar organisasi.
Sistem
yang khusus memenuhi kebutuhan informasi bagi intern organisasi adalah Sistem
Informasi Manajemen (SIM). Informasi yang dihasilkan SIM tidak berkewajiban
untuk menyediakan informasi bagi lingkungan. Sistem informasi yang diterapkan
pada sub-sistem organisasi yang melakukan aktivitas berdasarkan fungsionalnya
disebut Sistem Informasi Fungsional. Terdapat empat sistem informasi fungsional
ini, yaitu Sistem Informasi Pemasaran, Sistem Informasi Manufaktur, Sistem
Informasi Keuangan, dan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia. Di atas
sistem-sistem infomasi tersebut terdapat suatu sistem yang disebut Sistem
Informasi Eksekutif.
Perencanaan
Strategis
Perencanaan
jangka panjang juga dikenal sebagai perencanaan strategis karena
mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan memberikan perusahaan yang paling
menguntungkan dalam lingkungannya, serta menentukan strategi untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut.
Setelah rencana
strategis ditetapkan, tiap area fungsional bertanggung jawab untuk
mengembangkan rencana strategis mereka sendiri. Rencana-rencana fungsional
merinci bagaimana area-area tersebut akan mendukung perusahaan saat perusahaan
bekerja menuju tujuan strategisnya
Integrasi
Sistem Informasi
Pengintegrasian
sistem informasi merupakan salah satu konsep kunci dari sistem Informasi
Manajemen. Berbagi sistem dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dengan
berbagai cara yang sesuai dengan keperluannya. Aliran informasi diantara sistem
sangat bermanfaat bila data dalam file suatu sistem diperlukan juga oleh sistem
yang lainnya, atau output suatu sistem menjadi input bagi sistem lainnya.
Secara manual juga dapat dicapai suatu integrasi tertentu, misalnya data dari
satu bagian dibawa kebagian lain, dan oleh petugas administrasi data tersebut
digabung dengan data dari sistem yang lain. Jadi kalau secara manual maka
derajat integrasinya menjadi tinggi.
Keuntungan utama dari
integrasi sistem informasi adalah membaiknya arus informasi dalam sebuah
organisasi. Suatu pelaporan biasanya memang memerlukan waktu, namun demikian
akan semakin banyak informasi yang relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat
diperoleh bila diperlukan. Keuntungan ini merupakan alasan yang kuat untuk
mengutamakan (mengunggulkan) sistem informsi terintegrasi karena tujuan utama
dari sistem informasi adalah memberikan informasi yang benar pada saat yang
tepat.
Keuntungan lain dari pengintegrasian sistem adalah sifatnya yang mendorong
manajer untuk membagikan (mengkomunikasikan) informasi yang dihasilkan oleh
departemen (bagian) nya agar secara rutin mengalir ke system lain yang
memerlukannya. Informasi ini kemudian digunakan lebih luas untuk membantu
organisasi.
REFRENSI
http://p4hrul.wordpress.com/2010/10/16/perusahaan-dan-lingkungan-perusahaan/
http://aditya-sucipto.blogspot.com/2010/11/perusahaan-dalam-lingkungannya.html
http://ronawajah.wordpress.com/2007/06/26/keunggulan-kompetitif/
http://magussudrajat.blogspot.com/2010/11/perencanaan-strategis.html
http://prichallean.blogspot.com/2012/11/konsep-manajemen-sumber-daya-informasi.html
http://debby419.wordpress.com/2011/10/25/konsep-manajemen-sumberdaya-informasi/
0 komentar:
Posting Komentar