Selasa, 08 Januari 2013

PENDEKATAN SISTEM

Pemahaman Dasar Pemecahan Masalah dan Pembuatan Keputusan

Proses pemecahan masalah secara sisitematis bermula dari john dewey, seoran professor di Columbia university pada awal abad ini. Dalam buku nya tahun 1910, dia mengidentifikasi 3 seri penilaian yang terlibat dalam memecahkan suatu kontropersi secara memadai:
  • Mengenali kontropersi
  • Menimbang klaim alternative
  • Membentuk penilaian.
Dewey tidak menggunakan istilah pendekatan system, tetapi ia mewnyadari sifat dari pemecahan masalah- dimulai dengan suatu permasalahan, memepertimbangkan bermacam cara memecahkannya, dan memiliah solusi yang tampak nya paling baik.

Kerangka kerja Dewey dibiarkan tertidur bertahun- tahun,  tetapi selama akhir 1990an dan awal 1970an, perhatian pada peecahan masalah sistematis mencapai puncak yang baru. Para pembuat computer, manajemen scientist, dan spesialis informasi semua mencari cara untuk mengguankan computer dalam memecahkan masalah manajer. Kerangka kerja yang dianjurkan untuk pengguanaan computer dikenal sebagai pendekatan system- serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang memstikan bahwa masalah itu pertama- tama dipahami, solusi alternative dipertimbangkan, dari solusi yang dipilih pekerja.

Serangkaian langkah- langkah

Walau banya deskripsi mengenai pendekata system yang mengikuti pola dasar yang sama, jumlah langkah- langkahnya dapat berbeda. Sepuluh langkah pendekatan system dikelompokan kedalam tiga tahap yaitu :
  • Usaha persiapan, mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan orientasi system.
  • Usaha definisi, mencakup mengidentifikasikan masalah untuk dipecahkan dan kemudian memahaminya.
  • Usaha solusi, mencakup mengidentifikasikan berbagai solusi alternatif, meng evaluasinya, memilih satu yang tampaknya terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat tindak lanjut untuk meyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.
Pendekatan system, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan

Langkah- langkah pendekatan system memberikan suatu  cara yang baik untuk mengelompokan bermacam- macam keputusan yang harus dibuat dalam proses memecahkan satu masalah tunggal. Tiap tahap dalam usaha dan usaha solusi memerlukan sedikitnya satu keputusan.

Tahapan Pemecahan Masalah dengan Menggunakan Pendekatan Sistem

Usaha Persiapan

Tiga langkah persiapan tidak harus dilaksanakan secara berurutan, karena ketiganya bersama- sama menghasilkan kerangka piker yang diinginkan untuk menangani masalah.
  • Memandang perusahaan sebagai suatu sistem
Mampu melihat perusahaan sebagai suatu system, yang dapat dicapai dengan menggunakan model system umum perusahaan. Dan mampu melihat bagaimana perusahaan sesuai dengan model
  • Mengenal sistem lingkungan

Memberikan suatu cara efektif menempatkan perusahaan sebagai suatu system dalam lingkungan.
  • Mengidentifikasi subsistem perusahaan
Subsistem perusahaan juga perlu diidentifikasikan, dan subsistem tersebut dapat mengambil beberpa bentuk. Yang paling mudah dilihat manajer adalah area- area fingsional selain itu dapat melihat juga tingkat- tingkat manajemen. Subsistem memiliki hubungan atas- bawahan dan dihubungkan oleh informasi maupun arus keputusan. Manajer juga menggunakan arus sumber daya sebagai dasar membagi perusahaan menjadi subsistem.

Usah definisi

Usah definisi dirangsang oleh sinyal umpan balik yang menunjukan bahwa terjadi hal- hal yang lebih baik atau lebih buruk dari yang direncanakan. Sinya tersebut dapat berasal dari dalam perusahaan atau lingkungan dan berfungsi sebagia pemicu masalah dengan memulai suatu proses pemecahan masalah.
  • Bergerak dari tingkat  sistem ke subsistem
Saat manajer berusaha memeahami masalah, analis mulai dengan system yang menjadi tanggung jawab manajer. Analisa kemudian bergerak menuruni hirarki system, tingkat demi tingkat. Manajer mula-mula mempelajari posisi sitem itu dihubungkan dengan lingkungannya. Selanjutnya, manajer menganalisis system menurut subsistem-subsistemnya.
  • Menganalisis bagian system dalam urutan tertentu
Menganalisis satu elemen system ke elemen yang lain. Analisis turun ke tingkat system selanjutnya yang lebih rendah. Tingkat tersebut dianalisis, elemen demi elemen, dan elemen masalah pada tingkat itu diidentifikasikan.
  •  Mengidentifikasi berbagai alternative solusi
Manajer mengidentifikasi bermacam- macam cara untuk memecahkan permasalahan yang sama. Dalam mengidentifikasi alternative solusi manajer jarang memecahkan masalah sendirian tetapi menerima bantuan dari manajer lain. Manajer memecahkan masalah sering melakukan tukar fikir , suatu kegiatan informal yang para anggotanya mengungkapkan pandangan mereka.
  • Mengevaluasi berbagai alternative solusi
Semua alternatif harus dievaluasi dengan menggunakan criteria evaluasi yang sama, yang mengukur seberapa baik suatu alternative dapat memecahkan masalah. Ukuran dasarnya adalah seberapa jauh suatu alternatif memampukan system untuk mencapai tujuan.
  • Memilih solusi terbaik
Setelah mengevaluasi berbagai alternatif, selanjutnya perlu memilih satu alternatif yang tampak lebih baik. Tiga cara memilih alternatif terbaik :
  1. Analisis : suatu evaluasi sistematis atas pilihan- pilihan, mempertimbangkan konsekuensi pilihan tersebut pada tujuan organisasi
  2. Penilaian : proses mental dari seorang manajer
  3. Tawar menawar : negosiasi antar beberapa manajer.
  • Menerapkan solusi

Solusi perlu diterapkan dalam pemecahan masalah, tidak hanya dengan memilih solusi terbaik saja.
  •  Membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu efektif
Manajer harus tetap mengatasi situasi untuk memastiakan bahwa solusi mencapai kinerja yang direncanakan. Jika solusi kurang dari yang diharapkan, tahap-tahap pemecahan masalah perlu ditelusuri ulang untuk menentukan apa yang salah. Lalu dicoba sekali lagi. Proses ini diulangi hingga manajer puas bahwa masalah tersebut telah terpecahkan.

Faktor manusia yang mempengaruhi pemecahan masalah

3 Kategori manajer dalam merasakan masalah :


  • Penghindar masalah (Problem Avoider)

Manajer mengambil sikap positif dan menganggap semua baik-baik saja.ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi.

  • Mengumpulkan Informasi/Pencari masalah (Problem Seeker)) :
  1. Gaya teratur, mengikuti gaya management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
  2. Gaya menerima, manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya/orang lain dalam organisasi.

  • Menggunakan informasi untuk memecahkan masalah/Pemecah masalah   ( Problem solver) :

  1. Gaya sistematik, manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan.
  2. Gaya intuitif, manajer tidak menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan dengan situasi.


REFRENSI



http://nenengsalbiah.blogspot.com/2012/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
http://justplaymyskateboard.blogspot.com/2010/01/pendekatan-sistem-dalam-memecahkan.html

MODEL UMUM PERUSAHAAN

Model sistem umum pada perusahaan adalah dimana penyerdahanaan objek, yang terdiri dari berbagai jenis model yang digunakan oleh perusahaan beserta kegunaan model itu sendiri yang mempengaruhi juga di perusahaan agar mempermudah pengertian, komunikasi, dan memperkirakan masa depan. Yang biasa digunakan oleh perusahaan adalah model sistem informasi fisik dan konseptual. Dan pada pendekatan sistem adalah sebagai perwujudan manajer dalam pengambilan keputusan dan memecahkan masalah pada perusahan tersebut.

Pengertian Model

Model adalah tiruan sebuah sistem yang disusun untuk mempelajari karakteristik sistem nyatanya. Oleh karena tiruan, maka karakteristik sistem yang digambarkan dalam model biasanya tidak menyeluruh, melainkan disesuaikan dengan kebutuhan tujuan studi. Dengan demikian, model memiliki sejumlah asumsi yang berkaitan dengan proses/struktur sistem maupun input/output dalam sistem. 

Model juda dapat diartikan sebagai rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek, sistem, atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi. Bentuknya dapat berupa model fisik (maket, bentuk prototipe), model citra (gambar rancangan, citra komputer), atau rumusan matematis.

Macam – Macam Model

Model Fisik Statik

Model fisik statik adalah model bangunan yang dirancang oleh para arsitektur maupun teknik sipil. Model tersebut dapat berupa gambar maupun maket bangunan.

Model Fisik Dinamik

Model fisik dinamik adalah model pesawat (berukuran kecil) yang sedang dalam pengujian di ruang pengujian angin. Ruang pengujian tersebut berupaya mencontoh kondisi udara, kecepatan dan lain sebagainya dengan berbagai kondisi ukuran untuk menguji model pesawat yang akan dibangun

Model Matematik

Model matematik merupakan imitasi sistem nyata dalam bentuk simbol-simbol matematik. Model matematik statik tidak mempertimbangkan waktu dalam pengolahan datanya sehingga sistem tidak berubah oleh waktu, sedangkan  model matemtik dinamik adalah sebaliknya. Contoh model matematik adalah model inventori (persediaan). Model persediaan ini ada yang statik yaitu yang data permintaan, data lead time diasumsikan berfsifat statik (deterministik), ada pula model persediaan dinamik dimana data permintaan, dan lead time bersifat probabilistik.

Model Komputer

Model komputer menurut Singh (2009) merupakan perkembangan lanjut dalam pemodelan karena seluruh model matematik baik statik maupun dinamik dapat dimodelkan secara lebih baik melalui komputer. Model komputer dinamik dapat kita lihat secara sederhana pada model permainan (game) yang meniru dunia nyata.

Konsep Dasar Model Sistem Umum Perusahaan

Konsep Dasar Model menggunakan Sistem Konseptual, yakni sebagai system terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian tidak. Pengendalian dicapai dengan menggunakan lingkaran umpan balik (feedback), yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari system ke mekanisme-mekanisme pengendalian dan dari mekanisme pengendalian  kembali ke system. Mekanisme pengendalian adalah sejenis alat yang menggunakan sinyal-sinyal umpan balik untuk mengevaluasi kinerja system dan menentukan apakah tindakan perbaikan perlu dilakukan.

Contoh dari mekanisme pengendalian adalah manajemen perusahaan,yang menggunakan dimensi Informasi:
  • Relevansi, informasi yangharus berkaitan langsung dengan masalah yang di hadapi.
  • Akurasi, semakin tinggi persentasi ketelitian disitu juga nilai yang akan di dapat semakin baik.
  • Kelengkapan, informasi yang menyajikan gambaran secara lengkap dari suatu masalah yang sangat dibutuhkan.
Penggunaan model sistem umum


Model diatas digunakan untuk menjelaskan pengecer dan organisasi yang memberikan pelayanan. Dengan Tujuan untuk menunjukkan bahwa model tersebut bersifat umum dalam arti sebenarnya dan memberikan struktur dasar untuk melakukan analisis terhadap berbagai jenis organisasi


REFRENSI

http://safrilblog.wordpress.com/2011/10/23/model-sistem-umum-perusahaan/
http://zaidarrosyid.blogspot.com/2011/11/model-sistem-umum-perusahaan.html
http://priyandari.staff.uns.ac.id/201108/model-jenis-jenis-model/
http://mayang-cantieq.blogspot.com/2011/11/model-sistem-umum-perusahaan.html
http://adasunshine.blogspot.com/2010/11/konsep-dasar-model-sistem-umum.html






IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI


Pengertian Moral, Etika, dan Hukum

Moral

Pengertian moral menurut kamus besar bahasa Insonesia adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya. Pengertian moral juga memiliki kesataraan atau kesamaan arti dengan pengertian akhlak, budi pekerti, dan susila.

Pengertian moral juga sepadan dengan kondisi mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin, dan sebagainya. Barang kali itulah mengapa dalam istilah militer sering kita dengar kata “Moral prajurit meningkat”. Atau dengan kata lain, moral adalah isi hati atau keadaan perasaan sebagaimana terungkap dalam perbuatan.

Etika

Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghin-dari hal-hal tindakan yang buruk.Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.

Etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.

Hukum

Mendengar kata hukum, kita akan selalu terbawa pada ingatan seputar dunia dalam persidangan yang menegangkan atau kumpulan kitab pasal – pasal hukum yang sangat tebal. Padahal sejatinya keberadaan hukum adalah semacam tata kelola yang mengatur segala tindak – tanduk masyarakat dalam sebuah negara atau lembaga yang melakukan sesuatu yang melanggar aturan yang berlaku.

Pada umumnya yang dimaksud hukum adalah segala peraturan – peraturan atau kaedah – kaedah dalam kehidupan bersama yang dapat dipaksakan dengan suatu sanksi dalam pelaksanaannya.

Perlunya budaya Etika

Perlunya budaya etika di dalam kehidupan, terutama dalam dunia teknologi informasi misalya, hubungan antara CEO dengan perusahaan merupakan dasar budaya etika. Jika perusahaan harus etis, maka manajemen puncak harus etis dalam semua tindakan dan kata-katanya. Manajemen puncak memimpin dengan memberi contoh. Perilaku ini adalah budaya etika.

Etika dalam penggunaan teknologi informasi juga ditunjukan sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial dari pemanfaatan teknologi informasi serta formulasi dan justifikasi atas kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis. Kelenturan logis dari teknologi memungkinkan seorang secara tidak bertanggung jawab memprogram komputer untuk melakukan apapun yang diinginkannya demi kepentingan diri atau kelompok tertentu.

Hak sosial dan Komputer Strategi GIS

Donn Parker dari SRI International menyarankan supaya CIO mengikuti rencana 10 langkah dalam mengelompokkan perilaku & menekankan standar etika dalam perusahaan, yaitu :
  • Merumuskan kode perilaku
  • Kenali perilaku etis
  • Tetapkan aturan prosedur yang berkaitan dengan masalah-masalah seperti penggunaan jasa komputer untuk pribadi & hak milik atas program & data komputer
  • Jelaskan sanksi yang akan diambil terhadap pelanggar, seperti teguran, penghentian & tuntutan
  • Simpan suatu catatan formal yang menetapkan pertanggungjawaban tiap spesialis Fokuskan perhatian pada etika melalui program-program seperti pelatihan & bacaan yang di isyaratkan
  • Promosikan UU kejahatan komputer dengan memberikan informasikan kepada karyawan
  • Berikan contoh
  • Dorong partisipasi dalam perkumpulan informasi
  • informasi untuk semua tindakannya, dam kurangi godaan untuk melanggar dengan program-program seperti audit etika.
  • Dorong penggunaan program-program rehabilitasi yang memperlakukan pelanggar etika dengan cara yang sama seperti perusahaan mempedulikan pemulihan bagi alkoholik
Menempatkan etika komputer dalam perspektif berbagai masalah sosial yang gawat ada sekarang ini, karena pemerintah dan organisasi bisnis gagal untuk menegakkan standar etika tertinggi dalam penggunaan komputer.


REFRENSI


http://artikel2.com/kumpulan-bermacam2-artikel/04/pengertian-moral
http://erniritonga123.blogspot.com/2010/01/definisi-etika.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Etika
http://belajarhukumindonesia.blogspot.com/2010/02/pengertian-hukum.html
http://www.anneahira.com/definisi-hukum.htm
http://arifgundar.wordpress.com/2010/03/09/etika-dalam-berprofesi-di-dunia-teknologi-informasi/
http://www.slideshare.net/taqwanuddin/implikasi-etis-etika-informasi
http://ariearjunaug.blogspot.com/2010/11/hak-sosial-dan-komputer-strategi-gis.html








PENGGUNAAN KOMPUTER DI PASAR INTERNASIONAL


Model Perusahaan Multi Nasional

Perusahaan Multinasional telah memainkan peranan yang sangat penting dalam menjalankan kebijakan dan aturan baik di tingkat national maupun internasional. Di negara-negara berkembang, hampir setiap aspek dari kehidupan komunitas telah terkena dampak dari operasi Perusahaan Multinasional. 

Perusahaan multinasional  (multinational corporation)  atau MNC adalah perusahaan yang beroperasi melintasi berbagai produk, pasar dan budaya. MNC terdiri dari perusahaan induk dan anak-anak perusahaan. Anak-anak perusahaan tersebut secara geografis dan masing-masing mungkin memiliki tujuan, kebijaksanaan dan prosedur tersendiri.

Perusahaan multinasional yang sangat besar memiliki dana yang melewati dana banyak negara. Mereka dapat memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka yang sangat besar bagai para politisi, dan juga sumber finansial yang sangat berkecukupan untuk relasi masyarakat dan melobi politik.

Dari sudut pandang sejarah, model perusahaan seperti ini mulai bermunculan sejak dekade 50. perusahaan-perusahaan multinasional, terutama di AS, semakin aktif di beberapa bidang, setelah terpengaruh oleh kondisi perekonomian di zaman itu. Dengan memanfaatkan sistem transportasi dan komunikasi internasional yang semakin modern, demikian pula karena adanya “celah” antara hubungan Eropa dan Jepang, perusahaan-perusahaan ini menemukan peluang untuk menjual produk-produk mereka ke luar batas-batas AS. Tak lama kemudian, perusahaan-perusahaan Eropa mengikuti jejak langkah mereka ini, sehingga menjadi semakin luaslah keberadaan perusahaan-perusahaan multinasional ini.

Jenis – Jenis Struktur Organisasi MNC


(William Egelhoff dari Fordham University)

Divisi Fungsional Sedunia

Anak-anak perusahaan diorganisasikan menurut jalur fungsional-manufaktur, pemasaran, dan keuangan. Bidang-bidang operasional di anak perusahaan melapor langsung ke pasangan fungsional mereka ke induk perusahaan.

Divisi Internasional

Semua anak perusahaan di luar negeri melapor pada suatu divisi internasional MNC  yang terpisah dari divisi domestik.

Wilayah Geografis

MNC membagi operasinya menjadi wilayah-wilayah dan tiap wilayah bertanggung jawab atas anak-anak perusahaan yang berlokasi dalam batasnya.

Divisi Produk Sedunia

Perusahaan diorganisasikan menurut jalur divisi produk, dan tiap divisi bertanggung jawab atas operasi mereka sendiri di seluruh dunia.

Strategi Bisnis Global

Multinasional

Strategi yang memberikan kebebasan kepada anak perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Dengan sistem ini, sistem informasi memudahkan desentralisasi pengambilan keputusan.

Global

Pengendalian berada diperusahaan induk. Dimana perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan disekuruh dunia dengan produk – produk standar. Dengan sistem ini, sebagian besar kapasitas sistem informasi beralokasi diperusahaan induk dan terdapat setralisasi proses dan database.

Internasional

Merupakan perpaduan sentralisasi strategi global dan desentralisasi strategi multinasional. Strategi ini memerlukan tim manajemen diperusahaan induk yang memiliki pengetahuan dan keterampilan menembus pasar global. Anak perusahaan diharuskan untuk mengadaptasi produk, proses, dan strategi perusahaan bagi pasar mereka sendiri. Sistem informasi yang digunakan sistem interorganisasi yang menghubungkan proses dan database induk dan anak perusahaan.

Transnasional

Perusahaan induk dan anak harus bekerjasama untuk memformulasikan strategi dan kebijakan operasi serta mengkoordinasikan logistik agar produk mencapai pasar yang tepat. Sistem informasi mengunakan standar pada skala global dan tanggung jawab utama berada pada pengelolaan database.

Strategi GIS

Jika suatu MNC mengikuti strategi multinasional  (desentralisasi), diperlukan sejumlah tim pengembangan, yang bekerja di sejumlah anak perusahaan. Jika strategi  global  (sentralisasi) yang diikuti, tim pengembangan GIS mengerjakan  sebagian besar tugasnya di perusahaan induk. Jika strategi internasional (kombinasi sentralisasi dan desentralisasi) yang diikuti, satu atau sejumlah tim pengembangan dapat bepergian dari perusahaan induk ke anak-anak perusahaan. Dalam hal strategi transnasional (integrasi), tim pengembangan menyertakan wakilwakil dari perusahaan induk dan anak perusahaan.

Strategi Transnasional bagi Penerapan GIS

Karena strategi ini paling rumit, menyatukan seluruh MNC menjadi suatu sistem yang bekerja lancar, strategi  penerapannya dapat menjadi model untuk menghindari kegagalan-kegagalan potensial. Strategi ini berfokus pada sejumlah hal  penting yang berhubungan dengan GIS/business strategy linkage, sumberdaya informasi, pembagian data internasional, dan lingkungan budaya.

Menghubungkan GIS dengan strategi bisnis, tim pengembangan harus :

  • Bekerjasama secara erat dengan eksekutif perusahaan untuk memahami dampak potensial GIS pada strategi bisnis global.
  • Mengerti strategi bisnis global dari tiap unit bisnis.
  • Menentukan strategi GIS global yang sesuai untuk strategi bisnis global tiap unit bisnis.
  • Menentukan tujuan dari tiap strategi GIS.
  • Mengidentifikasi aplikasi yang diperlukan untuk mencapai strategi GIS dan menentukan prioritasnya.
  • Menugaskan orang-orang yang bertanggung jawab atas penerapan aplikasi tersebut
Menentukan sumberdaya informasi, dalam menentukan sumberdaya informasi – H/W, S/W, personil, data, informasi serta fasilitas, tim pengembangan harus :
  • Menentukan jumlah dan lokasi pusat data regional.
  • Mengidentifikasi penjual yang dapat menyediakan produk dan jasa bagi tiap anak perusahaan.
  • Membuat spesifikasi standar H/W dan S/W yang dapat digunakan semua anak perusahaan.
  • Membuat rencana bagi satu atau beberapa unit penolong yang membantu anak perusahaan 24 jam sehari, tujuh hari seminggu.
  • Siap menghadapi keterlambatan penerapan yang tidak dialami di negara perusahaan induk.
Menyediakan pembagian data; pembuatan sistem pemakaian bersama data (data sharing) mencakup beberapa tugas. Tim pengembangan harus :

  • Mengembangkan suatu model data global yang mendukung tujuan bisnis global.
  • Membentuk satu kelompok yang terdiri dari para wakil perusahaan induk dan anak perusahaan untuk menetapkan standar data yang akan diterapkan di seluruh MNC.
  • Meneliti peraturan berbagai negara untuk mengetahui berbagai pembatasan atas pengolahan data dan telekomunikasi.
  • Berdasarkan penelitian tersebut, menentukan apakah  data akan dikirimkan melintasi batas negara atau memprosesnya di negara tempat anak perusahaan.
  • Menerapkan database.
Memperhatikan lingkungan budaya, untuk itu tim pengembangan harus:
  • Menyadari perbedaan budaya yang ada di antara negaranegara tempat anak perusahaan dan merumuskan pemecahan yang dapat diterima oleh semua pihak.
  • Membuat survei atas keahlian para spesialis informasi yang ada di anak perusahaan agar keahlian tersebut dapat dipergunakan secara maksimal selama penerapan.
  • Menyediakan pelatihan dan pendidikan bagi anak perusahaan.
  • Membuat program-program formal yang mempersiapkan para manajer perusahaan induk untuk bekerjasama dengan para manajer anak perusahaan, dan sebaliknya.
Peringatan, disadari bahwa tugas-tugas dan masalah-masalah di atas bukanlah langkah-langkah yang selalu diikuti beruntun.


REFRENSI

http://www.smecda.com/e-book/SIM/Simbab4.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_multinasional
http://lifesupportalchemist.wordpress.com/perusahaan-multinasionalinilah-sedikit-kenyataannya/
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=strategi+bisnis+global&source=web&cd=3&cad=rja&ved=0CDYQFjAC&url=http%3A%2F%2Ffile.upi.edu%2FDirektori%2FFPEB%2FPRODI.AKUNTANSI%2F197806272003121-TONI_HERYANA%2FSistem_Informasi_Manajemen%2FBAB_4.ppsx&ei=s0q8UNSQMcqxrAfuyYDwBA&usg=AFQjCNHjEvcxFJ1Ox_fhquGQ8fv9qdOriA





















PERUSAHAAN DALAM LINGKUNGANNYA

Perusahaan adalah suatu system fisik yang menggunakan suatu system Konseptual Sistem Fisik Perusahaan adalah : system lingkaran Tertutup dalam artian kata dikendalikan oleh manajemen menggunakan informasi umpan balik untuk meyakinkan bahwa tujuan tujuan suatu perusahaan itu tercapai. Perusahaan mengambil sumberdaya dari lingkungannnya kemudian mengubah sumber daya tersebut menjadi barang dan jasa kemudian mengembalikannya kepada lingkunganya. “Lingkungan merupakan alasan utama dari suatu perusahaan “ Perusahaan melihat perlunya penyediaan barang dan jasa untuk kebutuhan lingkungan tertentu dan menanamkan modalnya sehingga perusahaan melaksanakan aktivitasnya.


Untuk menghasilkan barang siap konsumsi, perusahaan memerlukan bahan – bahan dan faktor pendukung lainnya, seperti bahan baku, bahan pembantu, peralatan dan tenaga kerja. Untuk memperoleh bahan baku dan bahan pembantu serta tenaga kerja dikeluarkan sejumlah biaya yang disebut biaya produksi.

Hasil dari kegiatan produksi adalah barang atau jasa, barang atau jasa inilah yang akan dijual untuk memperoleh kembali biaya yang dikeluarkan. Jika hasil penjualan barang atau jasa lebih besar dari biaya yang dikeluarkan maka perusahaan tersebut memperoleh keuntungan dan sebalik jika hasil jumlah hasil penjualan barang atau jasa lebih kecil dari jumlah biaya yang dikeluarkan maka perusaahaan tersebut akan mengalami kerugian. Dengan demikian dalam menghasilkan barang perusahaan menggabungkan beberapa faktor produksi untuk mencapi tujuan yaitu keuntungan.

Perusahaan merupakan kesatuan teknis yang bertujuan menghasilkan barang atau jasa. Perusahaan juga disebut tempat berlangsungnya proses produksi yang menggabungkan faktor – faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Perusahaan merupakan alat dari badan usaha untuk mencapai tujuan yaitu mencari keuntungan. Orang atau lembaga yang melakukan usaha pada perusahaan disebut pengusaha, para pengusaha berusaha dibidang usaha yang beragam.

KEUNGGULAN KOMPETITIF

Perusahaan tidak akan pernah berhenti menghadapi permasalahan di dalam dan di luar perusahaan. Permasalahan di dalam menyangkut aspek retrukturisasi organisasi perusahaan, akuisisi, dan merger serta aliansi strategik. Dalam aspek yang lebih operasional menyangkut manajemen finansial, produksi, pemasaran, manajemen administrasi dan manajemen sumberdaya manusia. Sementara itu masalah eksternal ditandai oleh aktifitas ekonomi pasar sedemikian dinamisnya seperti tuntutan pelanggan terhadap mutu dan keamanan produk, fluktuasi harga input dan output, ekspansi pasar perusahaan lain,  teknologi dan pesaing. Dalam upaya  mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus  menghadapi tantangan bahkan  tekanan-tekanan internal dan eksternal itu. Salah satu pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada.          

Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari investasi yang dilakukan. Sekurang-kurangnya ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk meraih keunggulan kompetitif  yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan keunikan produk.

Sudut Pandang Nilai Pelanggan.

Keunggulan kompetitif akan terjadi apabila terdapat pandangan pelanggan bahwa mereka memperoleh nilai tertentu dari transaksi ekonomi dengan perusahaan tersebut. Untuk itu syaratnya adalah semua karyawan perusahaan harus fokus pada kebutuhan dan harapan pelanggan. Hal demikian baru terwujud ketika pelanggan dilibatkan dalam merancang proses memproduksi barang dan atau jasa serta didorong membantu perusahaan merancang sistem Manajemen SDM yang akan mempercepat pengiriman barang dan jasa yang diinginkan pelanggan. 

Sudut Keunikan.

Keunikan  dicirikan oleh barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan tidak dapat mudah ditiru oleh pesaing.

Ciri-ciri Keunikan
  • Kemampuan finansial dan ekonomis.
Ciri keunikan ini ditunjukan oleh adanya kemudahan perusahaan untuk memperoleh sumber finansial dengan relatif cepat dengan bunga yang relatif lebih rendah dari pada bunga pasar. Selain itu dapat berupa kemampuan perusahaan  menekan harga produk yang lebih murah ketimbangan harga produk yang sama dari perusahaan lain.

  • Kemampuan menciptakan produk strategik.
Bentuk jenis keunikan ini berupa kelebihan ciri-ciri produk Anda dibanding produk yang sama dari perusahaan lain. Antara lain dapat dilihat dari aspek rasa, ukuran, penampilan dan keamanan produk serta suasana lingkungan bisnis Anda. Kembali ke contoh terdahulu, misalnya Anda menyajikan sate dengan ukuran daging yang lebih besar, bumbu yang lebih bervariasi, minuman tradisional, kematangan yang merata, ada musik khas, ada tempat bermain untuk anak-anak, oleh-oleh buat anak-anak tanpa harus mengurangi keuntungan bisnis Anda dsb.

  • Kemampuan teknologi dan proses.
Perusahaan  harus memiliki ciri berbeda dalam membuat dan menyajikan produk ke para pelanggan dibanding perusahaan lain.Hal ini dicirikan oleh alat yang digunakan apakah alat tua ataukah yang modern dan sudah sangat dikenal kehandalannya di kalangan luas pelanggan. Biasanya pelanggan sudah mempunyai pilihan favorit tentang alat-alat dan proses tertentu yang digemarinya. Contoh lain adalah penggunaan alat-alat canggih seperti sistem komputer dan fasilitas pabrik pengolahan produksi modern .

  • Kemampuan keorganisasian
Keunikan disini dicirikan oleh kelebihan perusahaan dalam pengelolaan sistem keorganisasian yang sepadan dengan kebutuhan   pelanggan.  Perusahaan termasuk karyawannya perlu memiliki daya tanggap, sensitif dan adapatasi yang tinggi dalam mengikuti perubahan-perubahan karakter pelanggan, teknologi, keadaan pasokan, peraturan, dan kondisi ekonomi. Dengan demikian para pelanggan akan senang hati untuk selalu loyal kepada perusahaan.


PERENCANAAN STRATEGI PERUSAHAAN

Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. Berbagai teknik analisis bisnis dapat digunakan dalam proses ini, termasuk analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST (Political, Economic, Social, Technological), atau STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory).

Konsep Corporate Planning Dan Strategic Management

Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.

Tahap Perkembangan Konsep

Tahap 1

Anggaran dan pengawasan keuangan. Tahap ini menggunakan anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian. Tindakan manajerial didasarkan pada proyeksi jangka pendek dan berorientasi pada fungsi bisnis, dengan asumsi lingkungan stabil.

Tahap 2

Perencanaan jangka panjang.

Tahap 3

Perencanaan strategi bisnis. Perhatian manajemen beralih dari fungsi internal perusahaan (fungsi produksi) ke lingkungan eksternal perusahaan (fungsi pemasaran). Akibatnya berkembang diversifikasi usaha, ada segmentasi usaha, unit usaha otonom yang disebut satuan strategis bisnis (strategic business unit, SBU).

Tahap 4

Perencanaan strategis perusahaan. Ini diperlukan untuk mengurangi konflik internal. Perencanaan strategis yang terpadu ini bersifat administratif.

Tahap 5

Manajemen strategis. Perencanaan strategis diintegrasikan bukan hanya dalam sub-sistem administrasi semata, melainkan pula berbagai sub-sistem dalam proses manajemen lainnya, seperti struktur organisasi, informasi, SDM yang membentuk budaya perusahaan secara menyeluruh. Penyatuan berbagai subsistem infrastruktur manajerial dan pembentukan budaya perusahaan inilah yang disusun, dikembangkan dan diarahkan dalam manajemen strategis.

Manfaat Dan Peranan Rencana Strategis

  • Menentukan batasan usaha/bisnis. Memilih fokus bidang usaha yang akan dikembangkan yang didasarkan pada semua lapisan manajemen.
  • Memberikan arah perusahaan. Menentuan batasan usaha dan arah perusahaan merupakan dua sisi dari satu mata uang yang sama yang mendasari atau dihasilkan. Kedua hal itu merupakan dasar penyusunan prioritas tindakan dan kebijakan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan.
  • Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan. Rencana strategis menunjang pengarahan dan pembentukan budaya perusahaan lewat proses interaksi, tawar-menawar, atau komunikasi timbal-balik.
  • Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai.
  • Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi.
  • Memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran tahunan.
Pendekatan Atau Metode Penyusunan Rencana Strategis

Pendekatan ini dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok berdasarkan lingkup dan titik bahasan di satu pihak dan penekanan pada proses atau hasil di lain pihak. Pada pengelompokan pertama, menurut Porter, terdapat pendekatan klasik berhadapan dengan pendekatan non-klasik. Kemudian, pada kelompok kedua terdapat pendekatan keperilakuan berhadapan dengan pendekatan administratif.

 Pendekatan Klasik

Pendekatan klasik diperkenalkan oleh Porter untuk membedakan umum dengan pendekatannya sendiri. Dalam analisis lingkungan dimasukkan semua faktor lingkungan usaha, baik yang langsung maupun tidak langsung, sehingga bersifat global. Pendekatan ini relatif mudah karena dua hal: informasi yang disyaratkan bersifat global dan teknik yang digunakan sederhana.

Pendekatan Non-Klasik

Pendekatan non-klasik atau pendekatan Porter ini menitikberatkan pada analisis posisi persaingan, sehingga hanya lingkungan langsung perusahaan yang relevan. Pendekatan ini mensyaratkan informasi yang cukup tentang pihak dalam lingkungan persaingan tersebut. Hasilnya spesifik tentang strategi perusahaan yang dipilih.

Pendekatan Administratif

Fokus pendekatan ini adalah dokumen resmi rencana strategis yang memenuhi syarat yang berisi arah dan strategi perusahaan. Pendekatan ini kurang memperhatikan faktor komitmen dan berbagai tingkat dan bidang manajemen.

Pendekatan Keperilakuan

Bertentangan dengan pendekatan administratif. Penekanan pendekatan ini adalah manfaat utama dari suatu rencana strategis bukan pada hasil berupa dokumen resmi, melainkan pada komitmen, kesepakatan, tingkah laku yang dihasilkan dari proses penyusunan dokumen.

Tahap Dan Kerangka Penyusunan Rencana Strategis
  • Perumusan misi perusahaan;
  • Analisis keunggulan, kelemahan, kesempatan dan ancaman (SWOT);
  • Penentuan arah, sasaran dan strategi;
  • Identifikasi program dan proyeksi keuangan.

Manajemen Strategis, Kebijakan Bisnis, Dan Perencanaan Strategis

Menurut Wheelen dan Hunger (1987) manajemen strategis adalah himpunan dari putusan dan tindakan manajerial yang menentukan performansi badan usaha dalam jangka panjang. MS mencakup perumusan, implementasi, dan evaluasi atau pengendalian strategi. Dengan demikian, studi mengenai manajemen strategi menitikberatkan pada kegiatan untuk memantau dan mengevaluasi peluang dan kendala lingkungan, di samping kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dalam hal ini, perencanaan strategis merupakan bagian dari MS, karena tidak mencakup implementasi, evaluasi, dan pengendalian strategi, melainkan hanya mencakup perumusan strategi.

Di pihak lain, kebijakan bisnis merupakan studi yang sifatnya integratif dan komprehensif karena lebih cenderung melihat ke dalam perusahaan, dengan menitikberatkan pada masalah efisiensi atas utilitas sumber daya yang dimiliki perusahaan. Dengan demikian, kebijakan bisnis memfokuskan pada perumusan pedoman umum yang memungkinkan pencapaian yang lebih baik atas misi dan tujuan perusahaan. Jadi, dalam manajemen strategis tercakup juga kebijakan bisnis, tetapi dengan penekanan yang lebih besar pada aspek lingkungan dan strategi.

Evolusi Dari Manajemen Strategi

Menurut Gluck, Kaufman dan Walleck (1982), ada empat fase evolusi manajemen strategis:

Tahap I

Basic Financial Planning: mengupayakan pengendalian operasional dan manajerial yang baik dengan menggunakan anggaran sebagai instrumennya.

Tahap II

Forecast-based planning: mengupayakan sistem perencanaan yang lebih efektif untuk mencapai pertumbuhan perusahaan, dengan memperkirakan keadaan masa depan untuk waktu yang lebih lama.

Tahap III

Externally oriented planning: mengupayakan peningkatan kepekaan terhadap pasar dan persaingan dengan cara mencoba untuk berpikir strategis.

Tahap IV

Strategic management: mengupayakan untuk mengatur semua sumberdaya yang ada untuk mengembangkan daya saing dan membantuk menciptakan masa depan.

Hax dan Majluf (1984), evolusi manajemen strategis terdiri dari lima tingkatan:
  • Bugeting and financial control dengan anggaran sebagai instrumen;
  • Long range planning;
  • Businees strategic planning;
  • Corporate strategic planning: perencanaan jangka panjang terpadu.
  • Strategic management.
Model Proses Manajemen Strategis

Hax dan Majluf (1984) membedakan dua macam proses manajemen strategis, yaitu tingkat unit usaha (business) dan badan usaha (corporate).

Business Strategic Planning:
  • Misi unit usaha.
  • Perumusan strategi usaha dan program menyeluruh.
  • Perumusan dan evaluasi program khusus.
  • Alokasi sumberdaya dan pengukuran kinerja untuk pengendalian manajemen.
  • Penganggaran tingkat unit usaha.
  • Pengesahan penganggaran dari dana strategis dan operasional.
Corporate Strategic Planning:
  • Visi badan usaha.
  • Postur strategis dan pedoman perencanaan.
  • Misi unit usaha.
  • Perumusan strategi dan program kerja menyeluruh.
  • Perumusan strategi fungsional.
  • Konsolidasi atas strategi unit usaha dan strategi fungsional.
  • Penentuan dan evaluasi program kerja khusus unit usaha.
  • Penentuan dan evaluasi program kerja khusus fungsional.
  • Alokasi sumberdaya dan penentuan pengukuran kinerja.
  • Penganggaran tingkat unit usaha.
  • Penganggaran tingkat fungsional.
  • Konsolisasi penganggaran dan pengesahan dana strategis dan operasional.

Model perencanaan strategis menurut Pearce II dan Robinson (1988) tidak membedakan antara perencanaan strategis untuk unit usaha dan badan usaha.

  • Company mission.
  • Company profile.
  • External environment.
  • Strategic analysis and choice.
  • Long term objective.
  • Grand strategy (rencana kegiatan utama dan komprehensif).
  • Annual objectives
  • Functional strategies.
  • Policies

KONSEP MANAJEMEN SUMBER DAYA INFORMASI

Memandang informasi sebagai suatu sumber daya bukanlah sesuatu yang baru. Yang terjadi pada dekade yang lalu adalah kesadaran bahwa sumber daya informasi jauh melampaui informasi itu sendiri. Topik-topik yand didiskusikan pada bab ini membentuk dasar untuk mengelola semua sumber daya informasi. Manajemen sumber daya informasi (information resources management), atau IRM, adalah aktivitas yang dijalankan oleh manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh dan mengelola sumber daya informasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

Elemen-elemen IRM yang Diperlukan

Walau seorang peakai individu dapat mempraktekkan IRM, pendekatan paling efektif bagi perusahaan adalah mengembangkan suatu rencana formal yang harus diikuti setiap orang. Agar suatu perusahaan dapat mencapai IRM secara penuh, perlu ada satu set kondisi tertentu. Kondisi-kondisi tersebut meliputi:

  • Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumber daya informasi yang unggul. Para eksekutif perusahaan dan manajer lain yang terlibat dalam perencanaan strategis memahami bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan atas para pesaingnya dengan mengelola arus informasi.
  • Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama. Struktur organisasi mencerminkan bahwa jasa informasi sama pentingnya dengan area bisnis utama lain, seperti keuangan dan pemasaran.
  • Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak. CIO memberi kontribusi, jika memungkinkan, pada pemecahan masalah yang mempengaruhi seluruh operasi penambahan, bukan hanya operasi jasa informasi. Kesadaran ini paling mudah ditunjukkan dengan menyertakan CIO dalam komite eksekutif.
  • Perhatian pada sumber daya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis. Saat para eksekutif terlibat dalam perencanaan strategis untuk perusahaan mereka memperhatikan sumber daya informasi yang dibutuhakan untuk mencapai tujuan strategis. 
  • Rencanan strategis formal untuk sumber daya informasi. Terdapat suatu rencanan formal untuk memperoleh dan mengelola sumber daya informasi. Sumber daya itu harus mencakup yang berada pada area pemakai maupun jasa informasi.
  • Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing. Rencana strategis sumber daya informasi membahas cara membuat sumber daya informasi tersedia bagi para pemakai akhir, sambil tetap mempertahaankan pengendalian atas sumber daya tersebu.
Sumberdaya Informasi

Sumberdaya informasi terdiri dari: perangkat keras komputer, perangkat lunak komputer, para spesialis informasi, pemakai, fasilitas, database, dan informasi. Perusahaan harus mengelola sumberdaya tersebut untuk mencapai hasil yang diinginkan. Untuk itu perlu manajer khusus yang mengelola jasa informasi. Selama ini ada beberapa istilah yang lazim dikenal. Misalnya CEO (Chief Executive Officer) adalah orang yang memiliki pengaruh paling kuat dalam operasi perusahaan, dan umumnya memiliki jabatan direktur utama atau ketua dewan direksi. Beberapa istilah lain adalah CFO (Chief Financial Officer) dan COO (Chief Operating Officer). Untuk manajer jasa informasi dikenal istilah CIO (Chief Information Officer) yaitu manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahlian manajerialnya bukan saja untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumberdaya informasi, tetapi juga area operasi perusahaan lainnya.

Seorang manajer jasa informasi dapat berperan sebagai chief information officer dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
  • Sediakan waktu untuk pelatihan bisnis, selain teknologinya.
  • Buat kemitraan dengan unit-unit bisnis dan line management; jangan menunggu hingga diundang.
  • Fokuskan pada perbaikan proses dasar bisnis.
  • Jelaskan biaya-biaya IS dalam istilah-istilah bisnis.
  • Bangun kepercayaan dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan.
  • Jangan bersifat defensive
Mencapai Keunggulan Kompetitif dengan Teknologi Informasi

Banyak cara untuk mencapai keunggulan kompetitif, diantaranya: menyediakan barang dan jasa dengan harga murah, menyediakan barang dan jasa lebih baik daripada pesaing dan memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu. Pada bidang komputer, “keunggulan kompetitif” mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan “leverage” di pasaran. Artinya, perusahaan tidak selamanya mengandalkan pada sumberdaya fisik, tetapi pada sumber daya konseptual yang unggul – data dan informasi yang dapat digunakan sama baiknya.

Beberapa perusahaan telah mendapatkan publikasi yang luas karena menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Diantaranya : American Airlines dengan sistem pemesanan penerbangan “Sabre”; American Hospital Supply dengan jaringan EDI (Electronic Data Interchange); dan Mc Kesson Drug dengan sistem distribusinya yang disebut Economost.

Ada 3 pokok penting mengenai 3 contoh keunggulan kompetitif di atas :
  • Tidak satupun perusahaan di atas yang puas hanya mengandalkan sumberdaya fisik untuk menjadi pesaing yang tangguh.
  • Tidak ada aplikasi komputer inovatif yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan secara terus menerus.
  • Ketiga perusahaan tersebut memusatkan sumberdaya informasi mereka pada para pelanggannya.
Sistem Informasi didalam Organisasi

Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah merupakan suatu aplikasi yang dapat membantu pengolahan data dengan volume yang tinggi, meliputi empat tugas utama, yaitu: pengumpulan data, manipulasi data, penyimpanan data dan penyimpanan dokumen. Informasi digunakan oleh pemakai di dalam maupun luar organisasi.

Sistem yang khusus memenuhi kebutuhan informasi bagi intern organisasi adalah Sistem Informasi Manajemen (SIM). Informasi yang dihasilkan SIM tidak berkewajiban untuk menyediakan informasi bagi lingkungan. Sistem informasi yang diterapkan pada sub-sistem organisasi yang melakukan aktivitas berdasarkan fungsionalnya disebut Sistem Informasi Fungsional. Terdapat empat sistem informasi fungsional ini, yaitu Sistem Informasi Pemasaran, Sistem Informasi Manufaktur, Sistem Informasi Keuangan, dan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia. Di atas sistem-sistem infomasi tersebut terdapat suatu sistem yang disebut Sistem Informasi Eksekutif.

Perencanaan Strategis


Perencanaan jangka panjang juga dikenal sebagai perencanaan strategis karena mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan memberikan perusahaan yang paling menguntungkan dalam lingkungannya, serta menentukan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Setelah rencana strategis ditetapkan, tiap area fungsional bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana strategis mereka sendiri. Rencana-rencana fungsional merinci bagaimana area-area tersebut akan mendukung perusahaan saat perusahaan bekerja menuju tujuan strategisnya

Integrasi Sistem Informasi

Pengintegrasian sistem informasi merupakan salah satu konsep kunci dari sistem Informasi Manajemen. Berbagi sistem dapat saling berhubungan satu dengan yang lain dengan berbagai cara yang sesuai dengan keperluannya. Aliran informasi diantara sistem sangat bermanfaat bila data dalam file suatu sistem diperlukan juga oleh sistem yang lainnya, atau output suatu sistem menjadi input bagi sistem lainnya. Secara manual juga dapat dicapai suatu integrasi tertentu, misalnya data dari satu bagian dibawa kebagian lain, dan oleh petugas administrasi data tersebut digabung dengan data dari sistem yang lain. Jadi kalau secara manual maka derajat integrasinya menjadi tinggi.

Keuntungan utama dari integrasi sistem informasi adalah membaiknya arus informasi dalam sebuah organisasi. Suatu pelaporan biasanya memang memerlukan waktu, namun demikian akan semakin banyak informasi yang relevan dalam kegiatan manajerial yang dapat diperoleh bila diperlukan. Keuntungan ini merupakan alasan yang kuat untuk mengutamakan (mengunggulkan) sistem informsi terintegrasi karena tujuan utama dari sistem informasi adalah memberikan informasi yang benar pada saat yang tepat.
Keuntungan lain dari pengintegrasian sistem adalah sifatnya yang mendorong manajer untuk membagikan (mengkomunikasikan) informasi yang dihasilkan oleh departemen (bagian) nya agar secara rutin mengalir ke system lain yang memerlukannya. Informasi ini kemudian digunakan lebih luas untuk membantu organisasi.


REFRENSI

http://p4hrul.wordpress.com/2010/10/16/perusahaan-dan-lingkungan-perusahaan/
http://aditya-sucipto.blogspot.com/2010/11/perusahaan-dalam-lingkungannya.html
http://ronawajah.wordpress.com/2007/06/26/keunggulan-kompetitif/
http://magussudrajat.blogspot.com/2010/11/perencanaan-strategis.html
http://prichallean.blogspot.com/2012/11/konsep-manajemen-sumber-daya-informasi.html
http://debby419.wordpress.com/2011/10/25/konsep-manajemen-sumberdaya-informasi/