LATAR BELAKANG
Sejalan dengan bertambahnya
jumlah penduduk dan berkembangnya perekonomian dan industri, maka semakin
meningkat pula kebutuhan akan air untuk berbagai keperluan
Di lain pihak ketersediaan
air jumlahnya tetap sehingga sudah mulai terasa adanya conflict of
interest dalam hal pemakaian air
Untuk mengantisipasi hal ini
maka perlu dilakukan pengelolaan distribusi air pada tingkat wilayah
sungai atau bahkan antar wilayah sungai, secara komprehensif dan terpadu.
Mengingat kompleksnya sistem
alokasi air ini, maka diperlukan bantuan dari suatu model komputer untuk
alokasi air, yang tidak hanya digunakan pada tahap perencanaan, akan tetapi
juga secara operasional untuk membantu para pengelola air sebagai suatu decision
support system (sistem pendukung pengambilan keputusan).
MODEL SIMULASI WILAYAH SUNGAI
Dalam simulasi wilayah
sungai terdapat dua hal penting, yaitu
SKEMATISASI SISTEM TATA AIR
Skematisasi sistem tata air
terdiri atas simpul-simpul yang menyatakan sumber air, kebutuhan air dan
infrastruktur; dan cabang-cabang yang menyatakan sungai, saluran, terowongan
atau pipa.
ALTERNATIF PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR
Setiap alternatif
pengembangan sumberdaya air pada umumnya terdiri atas gabungan beberapa upaya
(proyek). Upaya-upaya tersebut dapat berupa Upaya Teknis / Infrastruktur
seperti pembangunan waduk dan pengembangan irigasi
DSS-RIBASIM
RIBASIM adalah alat
pemodelan untuk perencanaan DAS dan manajemen. Ini memiliki seperangkat
fitur yang luar biasa yang membuat keadaan paket simulasi sungai art
basin. Model ini telah diterapkan selama lebih dari 20 tahun dalam jumlah
alarge negara dan dalam berbagai macam proyek. Organisasi pengelolaan air
di seluruh dunia menggunakannya untuk mendukung manajemen dan kegiatan
perencanaan. Lembah sungai yang besar dan kompleks telah dimodelkan dan
disimulasikan dengan RIBASIM. Secara terpisah model sub-DAS dapat
digabungkan menjadi satu main-basin.
SEJARAH SINGKAT
DSS- Ribasim merupakan salah
satu model alokasi air yang dapat digunakan pada tahap perencanaan pengembangan sumberdaya air, maupun secara operasional untuk
membantu pengambilan keputusan taktis (misalnya sebagai sarana negosiasi
operasi beberapa waduk, atau pemberian ijin pengambilan air industri). Model
ini dikembangkan oleh Delft Hydraulic dari Negeri Belanda sejak tahun 1985.
Model yang konsep dasarnya diilhami oleh model MITSIM dari Amerika
Serikat) ini telah digunakan pada lebih dari 20 negara di dunia.
USER INTERFACE
Struktur RIBASIM didasarkan
pada suatu kerangka terpadu dengan user-friendly, grafis, GIS berorientasi
antarmuka. Bekerja dengan RIBASIM memaksa terstruktur pendekatan DAS
perencanaan dan manajemen
KOMPONEN MODEL
DSS Shell
Merupakan program pembuka
yang memadukan program-program lainnya.
Netter
Adalah editor jaringan
skematisasi sistem tata air yang dapat digunakan secara interaktif dalam
menyusun jaringan dan pemasukan data. Penyajian hasil simulasi pada setiap
simpul dan ruas sungai juga ditampilkan dalam bentuk peta skematisasi ini.
Skematisasi ini dilatar belakangi oleh lapisan (layer) peta situasi wilayah
yang dapat memuat lapisan kontur, kota-kota kecamatan, jaringan infrastruktur
dan lainnya.
Case Management Tool
Memberi petunjuk dalam
melaksanakan proses simulasi, sehingga masing-masing kasus simulasi dapat
dikelola secara rapih.
Agwat
Model perhitungan kebutuhan
air irigasi.
Simproc
Model simulasi wilayah
sungai untuk alokasi air.
Delwaq
Model simulasi kualitas air
dari Delft Hydraulics
Fishwat
Model kebutuhan air
perikanan.
Wadis
Model distrik air
(water district)
ODS2XLS
Merupakan sistem penyajian
hasil simulasi secara grafis yang luwes
dan dilengkapi dengan
fasilitas ekspor ke Microsoft-Excel.
REFRENSI
http://id.scribd.com/doc/106628205/Mengenal-DSS-Ribasim
http://www.iemss.org/iemss2006/papers/w5/RIBASIM-dpl.pdf
http://www.deltares.nl/en/software/101928/ribasim